Kamis, 08 Desember 2011



TUGAS PENGANTAR GEOGRAFI



BAB I : APAKAH GEOGRAFI ITU ?
1.1       Seluk Beluk Geografi
1.2       Bumi sebagai Tempat Tinggal Manusia
1.3       Hubungan Timbal Balik Bumi – Manusia
1.4       Faktor – faktor Geografis
1.5       Hakekat Geografi

BAB II : DUNIA: BUMI YANG DI HUNI MANUSIA
                   2.1   Kedudukan Manusia dalam Geografi dan Adaptasinya
                   2.2   Konsep – konsep Dasar Tata Geografi – geografi Politik dan Geopolitik
                   2.3   Makna Lokasi dalam Geografi
2.4   Dunia Dalam Tata Geografi – Geografi  Politik Dan Geopolitik
2.5   Makna Lokasi Dalam Geografi







BAB I
APAKAH GEOGRAFI ITU?

1.1  SELUK BELUK GEOGRAFI ITU
  • Dari ilmu Bumi Ke Geografi
Geografi yang semula disebut ilmu bumi sebagai pengetahuan di ajarkan di perguruan tinggi disebut geografi akademis dan di SD sampai lanjutan atas dengan sebutan geografi sekolah atau geografi pengajaran. Sebutan ilmu bumi sekarang dirasa kurang tepat, ilmu bui cocok untuk ilmu geologi (dari kata Yunani geos dan logos). Yajini suatu pengetahuan alam yang mempelajari bumi seutuhnya, dari kulit kuar sampai inti bumi, tetapi tanpa memperhatikan hubungan bumi secara khusus dengan manusia yang menghuninya.
Adapun geografi menelaah bumi dan menghubungkannya dengan manusia. Arti geografi yang sebenarnya adalah uraian (grafien artinya menguraikan atau melkuiskan) tentang bumi (geos) dengan segenap isinya. Yakni manusia yang kemudian ditambah lagi dengan dunia hewan dan dunia tumbuhan. Tentu saja geografi membutuhkan berbagai hasil dari telaah geologi, misalnya untuk membicarakan vulkanisme, gempa bumi, pertambangan dan jenis-jenis batuan.
  • Pengajaran Geografi lama dan Geografi Baru
Geografi lama disebut pula dengan causal geography, karena yang dibicarakan adalah aneka kasus (case), sedangkan geografi baru disebut casual geography,  karena mengutamakan pembicaraan sebab-akibat (cause). Dengan membicarakan dua peryataan mengenai Madura dan Krawang dapat dipahami makna geografi kausal itu.
Ada kesan bahwa seakan-akan geografi yang diajarakan di sekolah tidak lain dari pengetahuan tentang negri danbangsa atau penduduknya. Dipaparkan berbagai hal yang layak untuk diketahui tentang suatu wilayah. Ini meliputi struktur geologi, iklim, mata pencaharian penduduk, agama, ras, bahasa, sejarah dan bentuk pemerintah.
  • Geografi Terapan
Di Indonesia, dengan datangnya kurikulum 1975 sebutan geofrafi menggantikan ilmu bumi sehingga untuk sekolah lanjutan geografi tentu di tafsir sebagai geografi social, karena tempatnya ada di dalam ilmu social.
Geografi Inggris STAMP, guru besar geografi social di London menjelaskan bahwa baginya social geography itu sebenarnya penerapannya belaka bagi geography, yang negrinya di masa lalu cenderung di tafsir sebagai suatu cabang dari science, yakni ilmu pengetahuan alam. Dengan pemikiran itu lalu muncul sebutan applied geography. Yakni ilmu geografi social di sana dengan ilmu-ilmu social menjadi erat.
  • Geografi Social
Geogarfi social sebagai lawan dari geografi fisis adalah geografi social dalam arti luas yang maknanya geogarfi masyarakat manusia. Adapun geografi fisisi adalah geografi lingkungan alam. Geografi social dalam arti sempit adalah cabang dari geografi masyarakat manusia yang setingkat dengan geografi ekonomi dan geografi politik.

1.2  BUMI SEBAGAI TEMPAT TINGGAL MANUSIA
  • Habitat Manusia
Habitat manusia itu terbentuk oleh koeksistensi (yakni beradanya secara berdampingan) berbagai unsur alam seperti iklim, tanah, air, batu, dan tanaman. Hewan serta interalasi unsur-unsur tersebut. Sebuah desa sebagai habitat manusia da carilah unsur-unsur alam yang mendukung kehidupan manusianya. Jumlahnya lebih banyak daripada yang terdapat di Wilayah perkotaan. Manusia kota tidak langsung tergantung dari koeksistensi dan interelasi unsur-unsur alam itu. Disitu tekhnologi modern telah membuat bagi manusia lingkungan buatan atau lingkungan tekhnologis.



  • Bertempat Tinggal Adaptasi
Di dalam geografi, bertempat tinggal berarti pula melakukan adaptasi dengan lingkungan alam. Makin aktif adaptasi manusia makin lestari ia tinggal disitu. Sebaliknya, makin pasif adaptasinya, maka cendrung ia meninggalkan wilayah tersebut. Adaptasi manusia untuk mampu sedenter yakni menetap berupa mats pencahariannya, pakaiannya. Perumahannya, peralatannya dan sebagainya. Bahkan harta budaya manusia baik yang matrial maupun yang rohani.

  • Geografi Budaya
Didalam bentang alam budaya ditemukannya empat aspek sebagai berikut:
1.         Bentuk-bentuk structural seperti tanah garapan, permukiman, pertambangan pabrik.
2.         Sarana-sarana perpindahan manusia dan barang.
3.         Proses-proses khusus misalnya dalam kegiatan pertanian. Industri dan transportasi.
4.         Hasil-hasil kegiatan manusia yang misalnya berupa persediaan pangan  komoditi, kesehatan penduduk dan pemerintahan yang baik.
Menurut TAYLOR aneka karya manusia sebagaiman diperincikan diatas seluas spa yang disebut factor manusia. Meliputi pula ideology dan tekhnologi yang di pakai manusia sebagai senjata mengubah nature menjadi kultur, sehingga trciptalah wujud kenampakan fisik dari wilayah yang dihuninya.

  • Inklusionisme dan Ekslusionisme
Para geografi dalam memanfaatkan pengertian geography as human ecology. Menggambarkan manusia sebagai unsur yang ada di luar habitat (lingkungan finis dan fisik) dan biome (lingkungan biotin). Demi kelestariannya maka manusia harus menjaga keseimbangan antara tiga itu (manusia, habitat dan biome) dalam arti, kegiatan manusia jangan sampai menipiskan habitat dan biome sebagai sumberdaya bagi kebutuhan hidupnya. Dengan tekhnologi yang modem terjadilah eksploitasi yang berkelebihan sehingga kelestarian manusia menjadi terancam.

1.3  HUBUNGAN TIMBAL BALIK BUMI-MANUSIA
  • Manusia dan Lingkungan
Definisi geografi jumlahnya banyak. Salah satu yang sederhana : geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan manusia disitu dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau lingkungan alam dan penduduk. Manusia disitu bukanlah manusia sebagai individu melainkan sebagai kelompok, karena adaptasinya terhadap lingkungan alamnya dilaksanakan secara kreatif. Misalnya sebagai penghuni desa, penduduk wilayah, sebagai bangsa.

  • Determinasi Alam
Di dalam geografi. Khususnya pada abad yang lalu.  Cukup kuat alirannya determinasme alam yang fahamnya berbunyi: alam itu menentukan segalanya pada manusia. Manusia merupakan obyek yang plastis saja dari kemutlakan alam. Aliran tersebut dipelopori FREDRICH RATZEL dengan antropogeografinya yang meremehkan budaya manusia atau kemauan bebas manusia. Karena yang di gunakan hanya kekuasaan alam.
Juga ARISTOTELES menganut faham determinisme alam menurut zamanya. Bangsa-­bangsa di benua. Eropa yang mendiami wilayah-wilayah berhawa dingin. Cukup bersemangat akan tetapi intelegensinya kurang demikian pula mereka kurang terampil. Akan tetapi semangat mereka teman sehingga mereka mudah dijajah oleh bangsa lain.

  • Enviromentalisme (Abad 16-19)
Mengatakan bahwa ada pengaruh dari lingkungan atas kehidupan manusia jugs diikuti oleh filsuf-politikus JEAN BOD di Prancis (1530-1596). Menurut adanya tiga zone iklim di Eropa, dari utara ke selatan zone dingin, zone sejuk, zone hangat, masing-masing menciptakan ciri-ciri penduduk sbb:
Di utara badan manusia kuat tetapi mentalnya kurang kuat dalam dunia politik ada kecendrungan menyukai demokrasi. Di selatan, penduduknya malas bekerja meskipun mereka cukup intelegan tetapi dalam suasana despotisme. Di Eropa bagian tengah terdapat campuran antara ciri-ciri intelegan dan sifat rajin bekerja, mereka menyukai pemerintahan kerajaan yang murni.
Dalam abad ke-19 di Erapa berkuasa aliran Evolusionisme dari CHARLES DARWIN sung juga membicarakan perkembangan manusia secara individual, ini adalah akibat dari adaptasinya terhadap lingkungan alam.

  • Possibilisme
Lain halnya dengan RATZEL yang berlatar belakang studi biologi, VIDAL dan murid-­muridnya berlatar belakang studi sejarah. Sebab itu dalam mempelajari pengaruh timbal balik antara bumi dan manusia, aliran geografi Prancis menekankan pada kebebasan pada manusia untuk memilih.
Pemberian sebutan possibilisme itu sendiri sebenarnya tak oleh VIDAL, melainkan oleh pengikutnya kemudian FEBVRE yang menulis buku berjudul GEOGRAPHYCAL A7RODUCTION TO HISTORL Faham tersebut terns berkembang mengikuti tulisan-tulisan 17DAL dan BRUNHES di Prancis. Kemudian ISAILAH BOWMAN dan CARL SAUER di Amerika Serikat.

  • Alam dan Akal Budi Manusia
Perlu diketahui bahwa dikalangan para geograf sendiri ada perbedaan faham sekitar hakekat yang pasti dari relasi tadi. GEORGE F. CARTER pengikut cultural geography di Amerika Serikat menulis dalam bukunya yang berjudul MAN AN THE LAND. Lingkungan alam hanya sekedar suatu tahap saja dari permainan manusia dengan alam adanya dalam segala zaman lingkungan tersebut tak mampu mendorong semangat ataupun mengurangi semangat manusia. Lingkungan itu hanya sekedar ada.
Sebaliknya Prof BROEK berpendapat sebaliknya setiap masyarakat manusia itu menangkap dan meninterprestasikan lingkungan lamnya melalui prisma dari corak kehidupannya, yakni budayanya. Hanya didalam kerangka perceptual ini lingkungan alam mampu mempengaruhi manusia.
  • Aspek dalam Geografi
Aspek manusiawi pada geografi secara khusus dibuktikan pada caranya mengkomunikasikan dirinya dengan kaum awam termasuk persekolahan, sebaliknya para geograf yang lebih merasa social scienentist, mereka itu terlalu banyak berteori dan hanya berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka sendiri. Mungkin obyek studi mereka menarik dan penting tetapi tak dipahami manfaatnya oleh kaum awam. Kaum awam sebenarnya mendambakan suatu geografi yang tak sekedar dapat menyajikan rumus-rumus yang dapat secara matematis.

1.4  FAKTOR-FAKTOR GEORAFIS
  • Ilmu Jembatan
Geografi menarik perhatian karena posisinya sebagai jembatan diantara ilmu-ilmu alamiah dan ilmu-ilmu social. Menurut sejarahnya dulu geografi juga merupakan induk dari berbagai ilmu yang sekarang telah dewasa berdiri seperti geologi, meteorology, pedologi (ilmu tanah), osenologi, demografi, dan etnologi (ilmu bangsa-bangsa).

  • Delapan Faktor Geografis
    1. Lokasi suatu tempat dalam suatu wilayah penting.
    2. Jenis iklim menentukan hasil pertanian.
    3. Bentuk relief mempengaruhi pelaksanaan pengangkutan.
    4. Tipe tanah menentukan kesuburan wilayah.
    5. Jenis fauna dan flora mempengaruhi kegiatan ekonomi.
    6. Kondisi air menentukan dapat tidaknya wilayah sesuatu.
    7. Sumber-sumber mineral mendorong perdagangan.
    8. Kontak dengan lautan penting.


  • Lingkungan Geografis
Didalam geografi dikenal empat jenis unsure lingkungan demikian :
1.      Unsur-unsur fisis seperti cuaca, iklim, relief, tanah, mineral, air tanah, jalur pantai, samudra dan sebagainya.
2.      Unsur-unsur biotis, misalnya: tumbuhan, hewan dan mikroorganisme (jasad renik).
3.      Unsur-unsur tehnis, seperti pegedungan, jaringan jalan, alat transportasi dan komunikasi.
4.      Unsur-unsur abstrak, seperti: bentuk dan wilayah, lokasi tempat, jarak antar tempat.

  • Bumi sebagai Ruang Huni
Berdasarkan definisi baru itu digumuli interelasi manusia dengan lingkungannya. Sehingga akan ditemukan bagaimana dan sejauh mana keempat jenis lingkungan itu mempengaruhi seluk-beluk kegiatan manusia. Juga bagaimana memanfaatkan sebesar-besarnya tawaran atau tantangan lingkungan sehingga menjadi berkurang hambatan-hambatan yang terasa oleh manusia dalam usahanya meningkatkan taraf kehidupannya.

1.5  HAKEKAT GEOGRAFI
Dalam dunia yang modern buta geografis amat merugikan bagi orang yang bersangkutan. Ia tak dapat menangkap dengan baik isi berita koran, pengumuman di radio, uraian dalam televisi. Masalah-masalah nasional dan internasional memerlukan bekal pengetahuan geografi, misalnya transmigrasi ke Sitiung, pengunsian dari Vietnam, revolusi Islam di Iran, penerbangan ke planet lain, pemberontakan di Polandia perang di Libanon.
Dalam lingkungan pendidikan di sekolah dasar sampai lanjutan atas geografi tergolong ilmu pengetahuan alam. Perlu ditambahkan bahwa guru dalam memaparkan dan mengupas masalah-masalah geografis yakni hubungan timbal balik manusia dengan lingkungan alamnya berdasarkan ilmu kemanusiaan atau humantisme, karena menyangkut nilai-nilai.

  • Keterikatan Tempat
Meskipun geografi dalam pembahasan masalah-masalahnya. Nampaknya memasuki bidang ilmu lain. Misalnya Urbanisasi (sosiologi), pertanian gandum dan Industri karet (ekonomi), Nomadisme (antropologi budaya) tetapi sebenarnya tak demikian itu. Geografi dalam bahasanya selalu PLACE BOUND, terikat oleh tempat tertentu, atau lebih luas lagi terikat oleh wilayah atau Negara tertentu.

  • Hakekat Geografi
Enam jenis hakekat dari geografi
1.      Geografi sebagai ilmu pengetahuan Bio-fisis.
2.      Geografi sebagai relasi timbal balik manusia alam.
3.      Geografi sebagai ekologi manusia.
4.      Geografi sebagai telaah bentang alam (land-scape study).
5.      Geografi sebagai telaah tentang sebaran gejala atau gejala social tertentu.
6.         Geografi sebagai teori tentang ruang bumi (earth space theory).

  • Struktur, Fungsi dan Proses
Geografi jika diuraikan menurut berbagai hakekatnya seperti dipaparkan diatas, maka defenisinya pendapat disusun menjadi bermacam-macam panglimatan. Di bawah ini akan dipaparkan pula berbagai definisi sebagaiman dikumpulkan oleh geograf Belanda LAMBODY (1969) berdasarkan tiga unsur yang dikandung oleh hakekat geografi secara luas. Tiga unsur itu berupa struktur artinya pengelompokan dan persebaran fungsi (produk dari mekanisme interelasi gejala-gejala) dan proses (perkembangan dari masa ke masa).
1.   Geografi itu adalah suatu telaah tentang perbedaan wilayah dan integrasi wilayah.
2.   Geografi manusia bertugas menelaah gejala-gejala didalam pertalian keruangan.
3.   Tujuan geografi adalah menemukan pola-pola dan ikatan-ikatan yang azazi dari
berbagai tempat.
4.   Tugas geografi adalah menyelidiki obyek-obyek
5.   Geografi adalah ilmu tentang lokasi.
6.   Geografi menelaah ruang serta relasi keruangan.

  • Pencerminan Struktur, Fungsi, Proses dalam Geografi Regional

Mengajarkan suatu negri melalui geografi regional buku-buku pelajaran cendrung mengikuti urutan bahasan tentang struktur, kemudian fungsi dan akhirnya proses. Ini dapat dibaca pula dalam purneli's concise encyclopedia of geography, pads pokok bahasan Jepang.
Sama caranya dengan bahasan negri lain yang cukup besar topic-topiknya terdiri atas bumf dan iklim. Kemudian pertanian dan industri serta kota dan komunikasi lalu akhirnya bangsa.
Fungsi negri nampak pads topic tentang pertanian industri perkotaan dan komunikasi. Tiap mata pencaharian seperti pertanian, perikanan, industri dipaparkan dengan latar belakang alam Jepang. Seperti dataran pantai yang sempit. Hutan yang terpelihara, sumber daya, air tedun, teluk-teluk yang dalam, pelabuhan alami yang berfungsi baik.









BAB II
DUNIA: BUMI YANG DIHUNI MANUSIA

2.1 KEDUDUKAN MANUSIA DALAM GEOGRAFI DAN ADPTASINYA
  • Determinasi Alam dan Kehendak Bebas manusia
Sama-sama mempelajari geografi, perhatian orang masih tergantung dari obyek yang di candra. Mecandra adalah menguraikan segala ciri-cirinya yang khas dari sesuatu. Kata kerja yunani Grafien artinya menguraikan atau melukiskan. Sehubungan itu yang dicandra dapat bagian fisis dari permukaan bumi, penduduk suatu negri atau wilayah, aspek matematis dari bola bumi, aspek astronomic dari bumi, atau aspek lokasi bumi sebagai planet didalam antariksa.
Sebab itu, maka planet di dalam antariksa, maka di sekolah lanjutan sekolah atas tergantung dari jurusan. Geografi seakan-akan di pecah-pecah menjadi berbagai bagiannya seperti geografi alam, geografi matematis (ilmu falak), geografi social, geogrfi ekonomi, geografi budaya.

  • Adaptasi manusia lain dengan Adaptasi Hewan
Berbeda dengan ilmu social lain, pokok pembicaraan dalam geografi social selalu mengandung tiga hal data-data sosial yang diambilkan dan peristiwa manusia. Benda fisis yang terdapat didalam alam dan korelasi abstrak atau integrasi serta relasi yang terdapat diantara dua hal itu. Struktur dan fungsi sebagaiman diuraikan, karena itu maka suatu analisa geografis terdiri atas penerapan metodologi umum dari pengetahuan alam atas data-data dari pengetahuan social.



  • Lingkunga Sumber Daya Alam
WIBUR ZELINSKY seorang demograf Amerika menjelaskan hakekat sumberdaya alam sebagai setiap bahan atau kebutuhan manusia. Sumber daya daya tersebut mencakup kemungkinan fisiologis dan biotic yang tersembunyi didalam tanah. Vegetasi atau fauna, perairan serta langit suatu wilayah asal penduduk yang bersangkutan mampu menggalinya.

2.2 KONSEP – KONSEP DASAR DALAM GEOGRAFI
  • Tujuh Konsep dasar
1.      Penghargaan budavawi terhadap bumf
      Sebenarnya lingkungan alam itu bukanlah suatu kombinasi unsur alam yang menuntut adaptasi dari masyarakat manusia secara ketat dari masa yang berbeda-beda dalam sejarah menangkap dan menafsir lingkungan alamnya berbeda-beda.
2.      Konsep Regional
      Suatu wilayah (region) dipandang memiliki Homogenitas dalam hal bentuk bentang alamnya (landscape) dan corak kehidupannya (mata, pencarian, mentalis penduduk). Nfisalnya daerah kabupaten Gunung kidul (yokyakarta) sebagai daerah Karst.
3.      Pertalian wilayah (areal coherence)
      Relasi antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberi ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya didaerah sekitar Salatiga dan Boyolali, kombinasi yang menguntungkan antara curah hujan, suhu, vegetasinya, jenis tanah serta topografi menjadikan wilayah penghasil susu dan daging temak.
4.      Interaksi keruangan (spatial interaction)
      Kekhususan suatu wilayah dalam hal hasilnya misalnya, mendorong berbagai bentuk kerja sama atau saling tukar jasa dengan wilayah lain. Jadi perbedaan wilayah mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya (migrasi) barangnya (perniagaan) dan budayanya.
5.      Lokalisasi
      Adalah pemutusan suatu kegiatan pada wilayah yang terbatas. Pemutusan ini justru dapat menambah fungsi wilayah. Misalnya Kota pelabuhan sekaligus menjadi industri perkapalan.
6.      Skala
     Studi geografi dapat bersifat mikroskopis (wilayah sempit) dapat pula mikroskopis (wilayah luas). Yang berlaku bagi wilayah sempit, kesimpulan-kesimpulan kadang-kadang dapat digenalisasikan dan kadang tidak dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi unsure-unsur alam lingkungan disitu.
7.      Konsep perubahan
      Apa yang dipelajari oleh geografi tentang suatu wilayah, itu apa yang berlaku pada waktu tertetu, yakni yang terbaru atau kini. Tetapi kondisi kini itu wilayah hasil dari proses yang ber alan lama dari dulu, melalui aneka perubahan.

  • Perilaku Keruangan Manusia
1.         Persebaran gejala-gejala di permukaan bumf.
2.         Hubungannya dengan gejala ditempat atau wilayah yang bersangkutan.
3.         Hubungannya dengan gejala ditempat atau, wilayah lain.
4.         Efek satu atau lebih gejala atas yang lain.
5.         Bervariasinya gejala dari tempat ke tempat.
6.         Mengapa gejala ada di tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lain tidak ada.
7.         Pembauran gejala spatial.
8.         Gerakan-gerakan gejala yang bertimbal balik.
9.         Mengapa gejala munculnya tak teratur.
10.     Bentuk j aringan aneka gejala.
11.     Kepadatan dan pengelompokan gejala.
12.     Lokasi dan lokalisasi gejala.
13.     Pembatasan adanya penduduk dan kegiatannya disuatu tempat.
14.     Efek dari kegiatan disuatu tempat terhadap tempat lain.
2.3 ASPEK – ASPEK GEOGRAFI DARI KEPENDUDUKAN
  • Oikumene dan Permukiman
Geografi dalam membahas permukiman manusia membagi obyeknya atas wilayah perkotaan dan pedesaan. Desa diartikan sebagai wilayah tempat tinggal penduduk yang hidup dari proses produksi agraris. Kota merupakan kosentrasi penduduk non-agraris yang memiliki daya pakai ruang yang lebih intensif dibandingkan dengan di desa.

  • Persebaran Pertumbuhan. Kepadatan dan Migrasi
1.      Persebaran penduduk
      Biasanya lembah-lembah sungai berpenduduk lebih padat dari pada disekitarnya sehingga air merupakan factor utama dari kepadatan. Bahwa kota lebih padat dari pedesaan. Latar belakangnya lain, demikian pula desa disepanjang jalan raya propinsi. Untuk lebih sempurna analisanya para geograf menggunakan peta udara sebagai alatnya.
2.      Perubahan penduduk
      Geografi khususnya geografi kependudukan (population geography, demogeography) membantu banyak kepada penelaahan demografis suatu wilayah atau Negara. Geografi kependudukan sudah selayaknya membicarakan masalah penduduk yang bertalian dengan seluk-beluk perilaku keruangan penduduk.
3.      Kepadatan penduduk
      Sehubungan itu muncul permasalahan seperti gejala kelebihan penduduk, kekurangan penduduk optimum (optimum population) yang jumlah penduduk yang paling baik atau layak untuk wilayah yang bersangkutan.
4.      Migrasi atau gerakan penduduk
      Kelebihan penduduk (over population) mendorong suatu migrasi keluar. Tekanan panduduk (population pressure) memaksa manusia mencari jalan keluar untuk mempertahankan taraf hidupnya, jika tak dapat pindah tempat tinggal, maka terjadi usaha intensifikasi pertanian, tetapi inipun tak akan dapat bertahan lama jika kemampuan tanah terbatas.

  • Geografi Kependudukan
Cabang dari geografi yang namanya geografi kependudukan (population geography, demography) secara khusus menelaah aspek geografis dari kependudukan itu is concerned with demonsrating how spatial variation in the distribution, composition, migration and growth of populations are related to spatial variation in the nature of places.

2.4 DUNIA DALAM TATA GEOGRAFI – GEOGRAFI  POLITIK DAN GEOPOLITIK
  • Berbagai Zona Fisiografis
Dalam mempelajari geografi kita diperkenalkan dengan aneka tata geografis dunia. Bahwa bumi kita menjadi dunia, itu tak lain karena bumi didiami oleh manusia. Manusia berdasarkan tradisi maupun kemajuan zaman, memiliki gambaran tentang pembagian dunia sebagai keseluruhan ini, dalam tata tertentu.

  • Barat, Timur, Utara dan Selatan
Orang Eropa suka menyebutkan adanya dunia Barat dan dunia Timur secara peradaban. Ternyata Timur bukan hanya Asia seluruh melainkan juga ditambah dengan seluruh pantai Afrika utara dari Mesir sampai Maroko, padahal ini letaknya disebelah selatan Eropa.
  • Geopolitik
Faham organisistis dalam geopolitik itu bersumber pada CHARLES DARWIN (1809­1869) yang memuat mekanisme perkembangan melalui seleksi alam dan perjuangan hidup. Didalam bangsa-bangsa terdapat perebutan LEBENSRAUM (ruang hidup).



2.5 MAKNA LOKASI DALAM GEOGRAFI
  • Situs dan Situasi
Para geograf yang mengikuti faham Naturdeterminisme terlalu memberikan tekanan pada situsnya Sesutu. Yakni pentingnya kehadiran sumberdaya yang dikandung oleh tempat yang bersangkutan. Contoh: penduduk pantai menjadi pelaut yang ulung, iklim sejuk dan basah melahirkan perusahaan pemerintah sepi, wilayah Eropa Barat laut berkat tipe iklimnya peradaban penduduknya maju, Lumpur subur dilembah Nil melahirkan peradaban Mesir.

  • Lokasi dan Marginal
Kini dalam geografi terhadap tekanan pembicaraan banyak diletakkan pada situasi suatu tempat. Meskipun situs tak menguntungkan bagi suatu tempat. Mungkin situasinya membantunya untuk dapat maju, yang penting ialah adanya berbagai relasi keruangan (spatial relatiaons) yang dapat diciptakan antara tempat-tempat, jadi bukan model yang abstrak dari contoh VON THUNEN yang berasal dari usaha pertanian itu.

  • Teori Lokasi
Didalam geografi kedudukan teori lokasi itu penting, khususnya dalam penerapannya di bidang telaah geografi ekonomi. Juga para ekonomi memafaatkan bahkan mengembangkan lanjut teori lokasi yang berasal dari geografi itu, Untuk diterapkan dalam bidang ekonomi keruangan (spatial economics). Inti dari teori normative tentang lokasi yang optimal dan proyek-proyek kegiatan manusia seperti pabrik.