Jumat, 25 November 2011

jagad raya


JAGAT  RAYA 


A. Peta  Konsep Jagat Raya

B. Pengertian  Jagat Raya
            Jagat raya secara umum dapat diartikan adalah kesatuan alam semesta yang terdiri dari ribuan galaksi  yang terdapat di  antariksa. Setiap satu kesatuan galaksi terdapat ribuan bintang, sedangkan setiap satu bintang terdiri dari satu kesatuan tata surya.
            Jagat raya memang maha luas, sehingga sampai saat ini para ahli belum dapat menghitung berapa luasnya. Namun sebagai perbandingan  luas salah satu galaksi  yaitu Bima Sakti mempunyai diameter 100.000 tahun cahaya, sedangkan tebal bagian tengah cakram Bima Sakti  sebesar 10.000  tahun cahaya. Posisi Tata Surya dimana bumi kita berada diperkirakan berada pada 40.000 tahun cahaya.
Pada saat ini para ahli astronomi menggambarkan jagat raya adalah suatu sistem yang amat kompleks dan luas yang batas-batasnya belum dapat diketahui.


C. Pandangan  dan Teori tentang Jagat Raya
     Sejak manusia ada sampai saat ini pandangan atau anggapan terhadap jagat raya mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan beberapa pandangan manusia terhadap jagat raya, diantaranya adalah;
1.Antroposentris, yaitu suatu pandangan yang beranggapan bahwa pusat dari jagat   raya adalah manusia itu sendiri. Hal ini bisa dimaklumi karena pada saat itu pengamatan terhadap ruang angkasa hanya dengan menggunakan mata telanjang, sehingga apa yang dapat dilihat itulah yang menjadi pedoman.
2.Geosentris, yakni salah satu pandangan yang mengemukakan bahwa pusat dari jagat raya atau alam semesta itu adalah bumi. Pada saat itu manusia telah mengetahui bahwa bumi adalah bulat.
   Pandangan ini dipelopori oleh Ptolomeus dan didukung oleh ahli lain seperti Thales
   Dan Anaximander.
3.Heliosentris, yaitu suatu pandangan yang mengemukakan bahwa pusat jagat raya itu adalah matahari. Pandangan ini diterima setelah manusia berhasil menciptakan teleskop .
   Pandangan ini dipelopori oleh Covernicus dan didukung oleh Galileo dan Galilei.
4.Galaktosentris, yakni suatu pandangan yang mengatakan bahwa pusat jagat raya itu bukanlah matahari,tetapi adalah galaksi. Pandangan ini merupakan yang terbaru saat ini sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Namun oleh para ahli astronomi saat ini masih dalam penelitian yang terus menerus mengadakan  pengamatan.
     Untuk menyakinkan pandangan-pandangan tersebut di atas maka perlu beberapa teori pendukung dari para ahli di bidang  astronomi tentang bagaimana proses terjadinya jagat raya. Berbagai teori tentang pembentukan jagat raya telah dikemukakan. Namun sampai saat ini ada tiga teori yang cukup besar pengikutnya.
1.      Teori Big Bang ( Teori Ledakan Besar )
Teori ini pertama sekali dikemukakan oleh George Lemaitre yang berkebangsaan Belgia pada tahun 1927 yang memberikan salah satu keterangan modern tentang teori ledakan besar yang berguna untuk menjelaskan asal alam semesta. Teori ini didukung oleh Edwin Huble dari Amerika Serikat pada tahun 1929.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta atau jagat raya bermula dari suatu ledakan besar (big bang) sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan energi yang saat ini ada di alam semesta ini terkumpul dalam satu titik yang berdimensi dan berkerapatan tak terhingga. Teori ini menerangkan bahwa bermula dari ledakan maha dahsyat. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang, dan ruang yang memisahkan antara benda-benda langit juga mengembang.
Huble mengibaratkan pengembangan alam semesta dengan balon yang ditiup. Pada balon itu ditandai dengan dua atau beberapa titik , pada saat balon ditiup tentu akan mengembang, sehingga jarak antara titik-titik tersebut akan saling berjauhan satu sama yang lainnya.
Pendukung teori ini diantaranya ; Vesto Sliper ( 1932), Alan Guth ( 1980) dan Paul Davies ( 2005).
Pendukung teori Ledakan besar berdasarkan data empiris antara lain :
a.Arno Penzias dan Robert Wilson (1965)
Keduanya adalah pemenang hadiah nobel bagi penelitian tentang adanya suatu       radiasi di alam semesta yang disebut sebagai suatu radiasi latar belakang kosmik. Radiasi ini bersifat tidak terbatas, seragam, dan tidak diketahui sumbernya. Radiasi ini pada hakikatnya adalah gema ledakan besar yang masih menggema sejak momen pertama ledakan besar tersebut lebih kurang pada saat 13,7 milyar tahun yang lalu.
            b.George Smoot  (1989)
               George melakukan penelitian dengan meluncurkan satelit astronomi ke ruang
               angkasa dengan dibekali alat COBE (Cosmic Background Emission Explorer).
               Alat ini membenarkan  penelitian Arno Penzias dan Robert Wilson dengan se
               buah hasil yang secara pasti menunjukkan keberadaan bentuk rapat dan panas
               Sissa ledakan yang menghasilkan alam semesta.


      2.   Teori Keadaan Tetap ( Stabil )
Menurut teori keadaan tetap jagat raya terbentuk dalam keadaan tetap, tidak hanya sama dalam ruang angkasa, tetapi juga tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu. Dalam pandangan teori ini zat-zat baru senantiasa tercipta di dalam ruang angkasa  yang terbentuk di antara galaksi-galaksi sehingga pada akhirnya akan terbentuk galaksi-galaksi baru yang akan menggantikan ruang diantara galaksi-galaksi yang menjauh. Zat-zat baru ini dipercaya sebagai hidrogen yang merupakan sumber asal usul sebuah bintang, sekaligus sebuah galaksi.
Teori ini dikemukakan  oleh Sir Fred Hoyle (1948).
3.      Teori Alam Semesta Quantum
Teori Alam Semesta Quantum menjelaskan bahwa terjadinya jagat raya memang sudah ada sejak awalnya dan akan selalu ada untuk selamanya.
Dalam teori ini ruang hampa pada hakekatnya tidak ada yang ada hanya adalah partikel-partikel subatomik.
Teori ini dikemukakan oleh William Lane Craig (1966).
D.Anggota Jagat Raya
      Pada hakekatnya anggota jagat raya itu adalah seluruh benda langit yang terdapat dalam alam semesta, namun untuk mempermudah pemahaman kita tentang jagat raya itu sendiri maka perlu dikelompokkan ke berbagai kesatuan yang lebih kecil.
Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka anggota jagat raya itu terdiri atas;
1.      Galaksi
Galaksi adalah kumpulan dari gugus-gugus bintang dan benda langit lainnya yang menjadi satu kesatuan dimana salah satu bagian menjadi pusatnya peredarannya.
Dalam  jagat raya terdapat ribuan galaksi yang mempunyai jarak yang sangat jauh dan masing-masing berukuran besar. Salah satu galaksi tersebut adalah galaksi Bima Sakti dimana matahari berada di dalamnya.
Menurut para ahli astronomi jagat raya terdiri atas milyaran galaksi. Matahari, planet, serta satelit terletak pada salah satu galaksi yang jumlahnya milyaran.
Apakah jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain berdekatan ?
Sebagai gambaran dapat diketahui jarak antara Galaksi Bima Sakti dengan galaksi Magellan. Galaksi Magellan, yaitu salah satu galaksi terdekat dengan Bima Sakti, dengan jarak sekitar 150.000 tahun cahaya. Jika kita hitung secara matematika, ternyata jaraknya sangat jauh . Seperti diketahui bahwa kecepatan sinar adalah 300.000 km tiap detik. Satu tahun berarti 365 hari x 24 x 60 x 60 detik = 31.536.000 detik. Jika dikalikan dengan 300.000 km, kita dapat menghitung berapa jaraknya. Jika dikalikan lagi dengan 150.000 menjadi berapa ? . Itulah gambaran jarak antar galaksi.
            Matahari bukan merupakan pusat galaksi Bima Sakti. Matahari justru terlatak agak dibagian tepi. Diameter galaksi Bima Sakti sebesar 100.000 tahun cahaya, sedangkan  tebal bagian tengah cakram Bima Sakti sebesar 10.000 tahun cahaya. Galaksi yang satu dengan lainnya berjarak jutaan tahun cahaya.
a.      Ciri-ciri galaksi  
Galaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
-          Mempunyai cahaya sendiri, bukan cahaya pantulan
-          Mempunyai bentuk-bentuk tertentu, misalnya bentuk spiral, elips dll.
b.      Bentuk-bentuk galaksi
Galaksi mempunyai bentuk-bentuk sebagai berikut;
-          Bentuk spiral, jumlah galaksi berbentuk spiral kira-kira 64 % dari jum
lah  galaksi yang ada.       
-          Bentuk spiral berpalang, jumlahnya kira-kira 18 % dari jumlah galak
si yang ada.
-          Bentuk elips, jumlah galaksi bentuk seperti ini lebih kurang 18 % da
ri jumlah galaksi yang ada di jagat raya.
-          Bentuk tidak beraturan, jumlah galaksi diperkirakan 4 % dari galaksi
yang ada di jagat raya.
c.       Nama-nama galaksi yang sudah diketahui
Beberapa galaksi yang sudah diketahui sampai saat ini berdasarkan pengamatan dari bumi antara lain;
-          Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi dimana matahari dan bumi berada. Galaksi ini mempunyai diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya.
-          Galaksi Magellan
Galaksi Magellan merupakan galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bima Sakti. Jaraknya sekitar 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit Selatan.
-          Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor b erjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti. Bentuk galaksi Ursa Mayor adalah elips.
-          Galaksi Jauh
Galaksi jauh yaitu galaksi yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun ca
Haya dari galaksi Bima Sakti. Yang termasuk galaksi jauh contohnya adalah galaksi; Silvery, Triangulum, dan Whirlpool.
2.      Bintang
Bintang adalah salah satu benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Bintang
Berwujud bola yang sangat besar dan panas. Di angkasa beribu bintang bertebaran
dengan berbagai jenis ukuran. Ukuran bintang dapat digolongkan bedasarkan besar atau volumenya dan berdasarkan tingkat kecerahannya atau magnitudonya.
Tingkat kecerahan yang dimaksud adalah berdasarkan penglihatan manusia dari bumi tanpa alat ( mata telanjang ).
            Dengan mata telanjang kita dapat melihat bintang dengan tingkat 6 m. Simbol m  adalah singkatan dari magnitudo. Sebagai perbandingan bintang A mempunyai perbedaan satu tingkat (1m) lebih terang dari bintang B, berarti bintang A (2,51)1 = 2,51 kali lebih terang dari bintang B. Kalau bintang D dan bintang E mempunyai perbedaan tiga tingkat (3m), berarti mempunyai perbedaan  (2,51)3 = 15,8 kali lebih terang.
            Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dirumuskan tingkat kecerahan atau tingkat terangnya sebuah bintang sebagai berikut;


Perbedaan 5 tingkat (5m) antara dua bintang berarti perbedaan (2,51)5 = 100 kali lebih terang
 
 

                   
Perbedaan 6 tingkat (6m) antara dua bintang berarti perbedaan (2,51)6 = 250 kali lebih terang

 
 

Perlu diingat bahwa setiap satu bintang mempunyai satu susunan seperti susunan tata susrya kita di bumi, dimana bintangnya adalah matahari.
       3.Gugus Bintang
Gugus bintang merupakan sistem susunan yang terdiri atas ribuan bintang yang berkelompok yang relatif berdekatan dan saling beredar mengelilingi satu dengan yang lain di dalam ruangan yang terbatas.
Bintang hampir seluruhnya muncul dalam gugus-gugus. Gugus-gugus bintang yang berkelompok terdiri atas ratusan bahkan ribuan atau puluhan ribu bintang. Gugus bintang membentuk pasangan atau gugus yang lebih besar.
Gugus bintang sering juga disebut dengan rasi bintang yang selalu berganti-ganti yang dapat dilihat dari bumi sesuai dengan  ukuran waktu di bumi.
            Sebagai contoh rasi bintang Cancer dapat dilihat dari bumi pada bulan Juni dan
            Juli, rasi bintang Capricorn pada bulan Desember dan Januari dan seterusnya.
Nama-nama rasi bintang tersebut disesuaikan dengan bentuk pengelompokan yang dapat dilihat dari bumi, diantaranya adalah Cancer bentuk pengelompokannya seperti kepiting, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn,   Aquarius,  Pisces, Aries, Taurus, Gemini dengan bentuk pengelompokan masing-masing.



















TATA  SURYA

A.Peta  Konsep  Tata Surya

B.Pengertian Tata Surya
            Tata surya adalah salah satu kesatuan dari benda-benda langit yang terdapat di ruang angkasa dimana matahari sebagai pusat peredarannya. Diantara benda-benda langit tersebut yang menjadi anggota tata surya adalah planet, planetoit, satelit, komet, dan meteor. Semua anggota tata surya tersebut bergerak mengelilingi matahari yang disebut dengan istilah revolusi. Disamping bergerak mengelilingi matahari juga setiap anggota tata surya juga berputar pada sumbunya yang disebut dengan rotasi. Setiap anggota tata surya tidak mempunyai cahaya sendiri, namun dapat dilihat bercahaya pada waktu-waktu tertentu disebabkan pantulan cahaya dari matahari.
C.Teori-Teori Terbentuknya Tata Surya
            Untuk mengetahui asal mula terjadinya tata surya, maka dalam bebrapa literatur dapat dikemukakan sebagai berikut;
      1.Teori Kabut (Nebula)
                  Teori kabut ini dikemukakan oleh Immanuel Kant yang berkebangsaan Jerman pada tahun 1775 dan Pierre Simon de Laplace yang berkebangsaan Perancis pada tahun 19776. Para pendukung teori kabut (nebula) menyebut teori ini dengan teori Kabut Kant-Laplace.
                        Menurut teori ini terjadinya tata surya adalah sebagai berikut;
      a.Pada awalnya di antariksa telah ada kabut melayang-layang, kemudian antara kabut
         yang melayang tersebut terjadi penggabungan.
      b.Penggabungan  kabut-kabut   tersebut  membentuk suatu tenaga  akibat suatu reaksi
         termo nuklir dan energi inilah yang dipakai untuk berputar.
      c.Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu pengumpulan dan pemadatan gas
         menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan   terus  menerus berputar
         yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian equatornya.
      d.Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan  membentuk  gelang-gelang.
         Gelang-gelang  tersebut  berubah  menjadi  gumpalan  padat  yang merupakan cikal
         bakal suatu planet.    Setelah itu terjadi lagi dan terbentuklah satelit. Bagian intinya
         akan menjadi matahari sebagai sumber energi bagi semua anggota tata surya.
   Teori Laplace ditentang oleh Clerk Maxwell (1831-1879). Menurut Maxwell, teori cincin hanya bisa stabil jika terdiri atas partikel-partikel padat. Jika bahannya deri gas seperti pendapat Laplace, maka tidak akan terbentuk planet. Selanjutnya cincin tidak bisa berkondensasi menjadi planet karena gaya inersianya akan memisahkan bagian dalam dan luar cincin. Seandainya proses pemisahan ini bisa terlewati , massa cincin masih jauh lebih massif disbanding massa planet yang terbentuk.

      2.Teori Planetesimal       
            Teori planetesimal ini dikemukakan oleh Thomas C.Chamberlin seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1872-1928 dan Forest R.Moulton seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1872-1952.
   Thomas C.Chamberlin  dan Forest R.Moulton mengajukan teori  yaitu teori planesimal . menurut teori ini, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang – bintang yang banyak. Pada suatu masa ,  ada sebuah bintang berpapasan dalam jarak yang tidak jauh dari matahari. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari. Sebagian dari massa matahari itu tertarik ke arah bintang lewat. Material yang yang tertarik ada yang kembali dan sebagian lainnya terlepas dan itulah yang  menjadi planet-planet dan benda langit lainnya yang ada di tata surya..

       3.Teori Pasang Surut
Teori yang mirip dengan teori Chamberlin dan Moulton adalah teori pasang surut yang dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) yang keduanya berkebangsaan Inggris. Peristiwa pasang surutnya digambarkan oleh Jeans dan Jeffreys adalah seperti cerutu. Artinya ketika bintang lewat mendekati matahari, pada waktu itu massa matahari tertarik dengan bentuk menjulur keluar seperti cerutu. Setelah jauh, bagian yang tertarik tersebut karena berputar dan gravitasi maka membentuk kesatuan-kesatuan yang membentuk planet-planet.
Teori lainnya adalah dari Carl von Weizsaecher seorang ahli astronimi Jerman. Teorinya dikenal dengan nama Teori awan Debu (The Dust-Cloud Theory). Gagasannya adalah bahwa tata surya awalnya terbentuk atas gumpalan gas dan debu. Awan gas dan debu mengalami proses pemapatan membentuk bola dan mulai berpilin. Lama-kelamaan gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yaitu bulat dan pipih yang di bagian tengahnya tebal sedangkan di bagian tepiannya sangat tipis. Bagian tengah memilin lebih lambat daripada bagian tepiannya. Partikel di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menyala yang kemudian menjadi matahari. Adapun bagian luar berputar sangat cepat sehingga banyak yang terlempar dan menjadi gumpalan gas dan kumpulan debu padat. Bagian yang kecil-kecil itu kemudian menjadi planet-planet.
Sebagian ahli juga percaya bahwa ketika matahari mulai memijar, angin matahari berhembus sangat kencang sehingga menerpa gumpalan-gumpalan debu calon planet. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars terkena dampak langsung sehingga debu calon planet sebagian terhempas dan mengelupaslah planet-planet tersebut. Sementara Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus masih tetap seperti planet “debu” sehingga bentuknya masih berukuran raksasa. Dengan landasan pada asumsi dan teori ini maka sangat aneh adanya Pluto yang berwujud terrestrial (padat). Pluto “ditunda” statusnya sebagai planet. Adapun bulan atau satelit padat di sekitar planet-planet debu berukuran besar itu kerena lebih dulu memadat yang kemudian bergerak mengitari planet induknya.

D. Anggota Tata Surya
            Kesatuan benda-benda langit dimana matahari sebagai pusat peredarannya dinamakan tata surya. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi anggota tata surya tersebut adalah matahari , planet, planetoid, satelit, komet, dan meteor
            Untuk mengetahui lebih terperinci di bawah ini diuraikan penjelasannya satu persatu, diantaranya adalah;
  1. Matahari
Ukuran garis tengah matahari adalah 1.392.000 km, 100 kali lebih besar dari bumi. Diperkirakan beratnya sekitar 2 juta trilyun ton atau kira-kira 300.000 kali berat bumi, walaupun unsur penyusunnya hampir seluruhnya terdiri atas hidrogen dan helium, gas teringan di alam semesta. Inti dalam Matahari sangat panas yang disebabkan oleh reaksi nuklir hingga suhunya mencapai 15.000.000oC.
            Energi panas yang berasal dari dalam Matahari muncul ke permukaan berupa letupan-letupan kecil yang disebut dengan granules dan letupan sangat besar seperti lidah api yang disebut prominences. Matahari memiliki temperatur yang sangat panas karena terjadinya tekanan yang sangat besar di pusatnya sehingga cukup untuk mengubah atom-atom hidrogen menjadi atom-atom helium.
            Reaksi fusi nuklir ini seperti bom atom super besar yang mampu melepaskan panas dalam jumlah besar. Reaksi fusi nuklir dalam inti matahari mengeluarkan jutaan cahaya proton setiap menitnya. Akan tetapi, cahaya proton ini membutuhkan waktu 10 juta tahun untuk mencapai permukaan mataharinya sendiri.

  1. Planet
Planet merupakan benda angkasa anggota dari sistem tata surya berbentuk bulat dan memiliki orbit tersendiri seperti Matahari. Pembentukan planet bersamaan waktunya dengan Matahari yang berasal dari pendinginan material dentuman besar. Ukuran sebuah planet tidak pernah lebih besar dari 20% ukuran matahari.
Sistem tata surya memiliki delapan planet. Empat planet yang paling dekat dengan Matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars sering disebut sebagai Inner Terrestial Planets. Planet-planet ini permukaannya terdiri atas batu dan dikelilingi oleh lapisan gas yang disebut Atmosfer, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus termasuk kategori Outer Gas Giants atau disebut juga Joviant Giants.
Melalui sidang umum Himpunan Internasional (International Antronomical Union-IAU) ke-26 di Praha, Republik Ceko mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet dalam tata surya. Keputusan mengeluarkan Pluto merupakan konsekuensi. ditetapkannya definisi baru tentang planet. Resolusi 5A  sidang umum IAU  ke-26 menyatakan bahwa sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yaitu mengorbit Matahari, berukuran cukup besar sehingga mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan bersih (tidak ada benda langit dan di orbit tersebut).
Sejak 7 September 2006, Minor Planet Center (MPC) organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan data mengenai asteroid dan komet di tata surya memberikan identitas baru bagi Pluto sebagai Asteroid 134340. Pluto dimasukkan ke dalam keluarga Planet Kerdil atau Planet Katai (dwarf planets). Keluarga ini beranggotakan Pluto dan benda-benda langit lain di tata surya yang mirip dengan Pluto termasuk di dalamnya Asteroid terbesar Ceres, satelit Pluto, Charon, dan beberapa benda langit yang baru ditemukan.
Dengan masuknya Pluto sebagai asteroid, sejauh ini terdapat sekitar 136.563 objek Asteroid yang telah dicatat MPC. Perdebatan mengenai status Pluto dipicu oleh penemuan objek yang diklasifikasikan ke dalam Objek Lintas Neptunus (Trans-Netunian Objects, TNO), yaitu objek tata surya yang mengorbit melintasi atau di luar orbit Planet Neptunus. Penemuan TNO diawali D. Jemitt dan J. Luu pada 1992. Mereka menemukan objek yang kemudian dinamakan dengan QB1. Objek itu diklasifikasikan bukan planet , juga bukanlah sebuah komet. QB1 memiliki kemiripan dengan sifat-sifat dinamika Pluto.
Pluto berbeda dengan kedelapan planet lainnya. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki ciri-ciri yang mirip dengan sifat-sifatnya bisa dijelaskan dari pembentukan tata surya. Empat planet pertama disebut sebagai keluarga bumi, karena komposisinya hampir mirip dengan bumi, terutama apabila dilihat dari batuan penyusunnya yang terdiri atas silikat dan logam. Empat planet lainnya disebut planet keluarga Jupiter yang merupakan planet raksasa dengan komposisi utama penyusunnya terdiri atas unsur-unsur ringan (hidrogen, helium, argon, karbon, oksigen, dan nitrogen) bentuk gas atau cair.
Planet-planet sekeluarga Bumi hanya terbentuk dari materi padat yang terkondensasi, terutama dari senyawa silikat dan besi. Adapun Jupiter dan planet-planet raksasa lainnya terbentuk dari proses planetesimal besar. Pluto tetrdiri atas 70% batuan dan 30% es. Atmosfernya sendiri memiliki ketebalan yang sangat tipis terdiri atas, Nitrogen, Karbondioksida, dan Metan yang hampir selalu berupa gas beku.

a.      Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dari matahari. Jarak merkurius matahari sekitar 57.000.000 km. Oleh karena dekatnya dengan matahari, suhu pada siang hari dapat mencapai lebih dari 430o C (cukup untuk melelelehkan baja). Adapun pada malam hari, suhunya turun drastis menjadi -180oC. Bagian kulit dan kerak permukaan  Merkurius sebagian besar terdiri atas batu, tetapi bagian pusatnya (75% dari seluruh jumlah diameternya) terdiri atas besi. Dari hasil foto ruang angkasa Marina10 dapat terlihat bahwa hampir seluruh permukaan Merkurius dipenuhi oleh kawah yang dihasilkan dari pecahan benda angkasa yang menabrak permukaannya. Kawah-kawah besar utama yang ada di Merkurius kemudian diberikan nama, yaitu Bach, Beethoven, Wagner, Shakespeare, dan Tolstoy.
Merkurius merupakan planet terkecil dalam sistem tata surya.Beratnya hanya 20% darin berat bumi sehingga gaya gravitasinya hanya bisa menahan debu sodium atmosfer yang sangat ringan.Oleh karena bentukya yang kecil mendorong inti pusatnya untuk mendingin dan berubah menjadi keras (tidak seperti bumi).Ketika peristiwa ini terjadi,Merkurius akan mengempis dan permukaanya akan mengerut seprti kulit orang tua.
Dalam satu kali rotasi, Merkurius membutuhkan waktu 58,6 hari.Akan tetapi,untuk mengorbit matahari, tergolong sangat cepat, yaitu hanya membutuhkan 88 hari.Bandingkan dengan planet bumi yang membutuhkan waktu satu tahun(365,25 hari) untuk mealkukan satu kali revolusi.

b.      Venus
Planet kedua dalam sistem tata surya adalah Venus. Jarak terdekat dari matahari sekitar 107,4juta km dan jarak terjauhnya sekitar 109juta km. Venus bersinar seperti bintang di langit malam. Hal ini disebabkan  oleh atmosfer tipis yang ada di Planet Venus mampu merefleksikan sinar Matahari dengan sanagat baik. Planet ini merupakan benda angkasa yang paling terang di langit, setelah matahari dan bulan. Oleh karena sinarnya yang sangat terang, Venus disebut juga bintang senja karena dapat dilihat dari bumi pada sore hari, setelah matahari terbenam. Venus bisa juga disaksikan pada pagi hari sebelum matahari terbit.
Planet Venus memiliki atmosfer berupa awan tebal berwarna putih merupakan hasil percampuran antara karbon dioksida dan asam sulfur yang dikeluarkan oleh berbagai gunung api di planet ini.
Venus merupakan planet terpanas dalam keluarga sistem tata surya. Bayangkan temperatur permukaannya bisa mencapai 470oC. Panas yang besar terbseut terjadi karena karbon dioksida yang ada di atmosfernya bekerja seperti gelas kaca dalam sebuah green house untuk menangkap panas sinar matahari. Pemanasan ini dikenal dengan efek pelepasan rumah kaca. Awan tebal menutup permukaan planet ini dengan baik hingga pesawat ruang angkasa Russia Venerra 13 mendarat di planet ini pada 1982 untuk membuktikannya.
Rotasi Venus berlangsung sangat lambat. Satu kali rotasi, mambutuhkan waktu 243 hari hari bumi lebih lama dibandingkan dengan satu tahunnya selama 224,7 hari. Revolusi Venus lebih cepat waktunya dibandingkan dengan waktu rotasinya. Akan tetapi, karena Venus berotasi berlawanan arah, Matahari muncul dua kali selama orbit tahunannya (satu kali setiap 116, 8 hari).
Venus adalah planet yang paling dekat dengan Bumi dan ukurannya lebih kecil dari Bumi. Deiameternya berukuran kira-kira 12.102km.

c. Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dari matahari. Jaraknya kira-kira 149,6 juta km. Pada 3 januari setiap tahunnya, merupakan titik terdekat bumi dari Matahari disebut perihelion. Bumi berjarak 147.097.800 km dari Matahari. Adapun pada 4 Juli merupakan titik terjauh (aphelion). Jaraknya sekitar 152.098.200 km. Diameter bumi mencapai 12.576 km dan 40.024 km di khatulistiwa dn bumi termasuk kategori lima planet terbesar dalam keluarga tata surya. Selain itu, bumi merupakan salah satu dar i empat belas planet berbatu selain Merkurius, Venus, dan Mars. Unsur penyusunnya hamper sebagian besar berupa batu dengan unsure besi dan nikel pada bagian intinya. Bumi hanya memiliki satu bulan pengiring.
Planet bumi tersusun atas material-material dasar yang sama dengan meteorit dan planet-planet berbatu lainnya, yaitu besi (35%), oksigen (28%), silicon (17%), magnesium (13%), nikel (2,7%), kalsium (0,6%), alumunium (0,4%) dan materi lainnya (0,6%). Bersyukurlah bahwa planet yang ditempati sekarang ini merupakan keluarga tata surya yang menunjang kehidupan.
Dalam system keluarga tata surya, hanya Planet Bumi lah yang permukaannya berupa air. Inilah yang menyebabkan mengapa di Planet Bumi terdapat kehidupan. Hampir 70% permukaan bumi ditutupi oleh air. Tidak ada planet di tata surya yang karakteristiknya sama dengan bumi.
Bumi terbentuk kira-kira 4.65 juta tahun yang lalu dari gumpalan awan debu angkasa yang berputar di sekililing Matahari muda. Planet yang panas akan meleleh terlebih dahulu. Hanya planet yang putarannya lambat saja.
Orbit bumi memiliki panjang 939.886.400 km. Untuk mengitari matahari, bumi membutuhkan waktu selama 365.242 hari. Posisi sumbu bumi miring sebesar 23,50 . Meskipun begitu, orbitnya berbentuk datar, disebut sumbu ekliptika.

d.  Mars
Mars merupakan planet terdekat ke Bumi setelah Venus dan hanya satu-satunya planet yang memiliki lapisan atmosfer serta temperatur harian yang hampir sama dengan planet bumi. Mars dikenal sebagai planet merah karena planet ini mengandung karat berwarna merah. Merahnya planet mars berasal dari oksidasi besi.
Jarak rata-rata planet mars dari matahari adalah 227,9 juta km dan membutuhkan waktu 687 hari untuk berotasi dalam orbitnya. Sebagai planet keempat dari matahari, mars memilki diameter selebar 6786 km dan membutuhkan waktu 24,62 jam untuk sekali putarnya. Hampir sama waktunya dengan rotasi planet bumi. Mars memiliki 2 bulan, yaitu Phobos yang jaraknya sekitar 27 km dan Deimos yang jaraknya hanya 15 km.
Di Bumi, dikenal Mounth Everest sebagai puncak tertimggi diatas permukaan bumi. Gunung api tertinggi apabila dihitung dari kakinya adalah Mauna Loa setinggi 9 km dengan lebar kaki 120 km yang menapak didasar Samudra Pasifik.
Di planet mars, banyak terdapat gunung api raksasa. Salah satu diantaranya adalah Olympus Mons, gunung tertinggi di Mars mencapai tinggi 24 km (tiga kali lebih tinggi dari gunung everest) dengan lebar kaki 500-600 km. Lebar kaldera yang terbentuk akibat letusannya miliaran tahun lampau sektar 80 km.
Olympus Mons disebut-sebut sebagai gunung tertinggi di tata surya. Selain Olympus Mons, masih banyak tedapat gunung api raksasa lainnya, termasuk yang sudah padam antara lain Arsia Mons, Ascreanus Mons, dan Pavonis Mons. Gunung-gunung ini terdapat di Dataran Tinggi Tharsis sepanjang 4.000 km dengan ketinggian 4.000 km.
Mars disebut-sebut sebagai planet yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti Bumi. Penelitian terhadap Mars begitu gencar dilakukan oleh para ahli luar angkasa dan telah menghasilkan berbagai penemuan penting. Mars memiliki permukaan yang unik. Pada bagian selatan merupakan daerah yang hampir seluruhnya ditutupi oleh kawah-kawah dan alur-alur mirip saluran, sedangkan pada bagian utara terdapat rangkaian gunung api. Secara selintas melihat Mars mirip dua belahan planet yang berada.



e.  Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya, beratnya diperkirakan dua kali planet-planet lain apabila disatukan. Yupiter tidak memiliki permukaan yang memungkinkan peasawat ruang angkasa untuk mendarat karena tersusun atas gas helium dan hidrogen. Tenaga gravitasi masif Yupiter telah mendorong hidrogen hidrogen yang terjadi keras berubah menjadi cair.
Pada zaman Yunani kuno, nama asli planet ini adalah Zeus. Yupiter merupakan nama Romawi untuk Zeus. Yupiter berotasi kurang lebih memerlukan waktu 10 hari, artinya setiap permukaan planet ini  bergerak mendekati kecepatan 50.000 km/ jam. Oleh karena kecepatan rotasinya, mengakibatkan bagian tengahnya keluar dan mengocok inti metal planet tersebut hingga membentuk medan magnet yang besar, 10 kali kekuatannya dengan Bumi.
Yupiter memiliki empat bulan terbesar yang pada awalnya ditemukan oleh Galileo dengan menggunakan teleskopnya pada abad ke-17. Bulan-bulan tersebut adalah Io, Europa, Callisto dan Ganymede. Selain itu, memiliki 12 buah bulan kecil, yaitu Metis, Adastrea, Amalihea, Thebe, Leda, Himalia, Lysithea, Elkar, Anande, Cerme, pasiphae, dan Sinope.
Sebagai planet terbesar di tata surya, Yupiter juga memilki titik merah besar, yaitu berupa golongan besar awan merah. Menurut pengukuran para ahli jaraknya lebih dari 40.000 km. Ilmuwan Robert Hooke orang pertama yang melihat titik ini pada 1664.

f. Saturnus
Saturnus dengan pipihnya merupakan planet yang sangat mudah dikenali. Planet ini dikelilingi oleh gelang atau cincin yang indah sehingga saturnus merupakan objek penelitian yang sangat menarik bagi para ahli astronom di seluruh dunia. Cincin Saturnus terdiri atas berbagai ukuran potongan es. Cincin-cincin Saturnus tebalnya sekitar 30 m. Lebar keseluruhan cincin tersebut lebih dari 270.000 km. Saturnus memiliki 18 buah satelit, dengan satelit terbesar bernama Titan.
Para ilmuwan berpendapat bahwa munculnya cincin-cincin disekitar saturnus  bersamaan dengan terbentuknya planet ini sekitar empat miliar tahun yang lalu. Ketika saturnus mulai terbentuk dari awan, gas, dan debu yang berputar, beberapa bagian partikel debu tidak tertarik kedalam massa planet ini sehingga membentuk cincin disekitarnya.
Atmosfer saturnus terdiri atas hidrogendan strukturnya hampir sama dengan Yupiter,tapi kerapatannya lebih rendah. Saturnus berputar dengan kecepatan tinggi.

g.  Uranus

Planet ke tujuh dalam tata surya adalah uranus, orbitnya berjarak 1.784 juta km. Uranus memiliki kemiringan sumbu yang sangat jauh pada setiap sisinya yang terlihat menggulung mengelilingi matahari seperti bola bowling yang sangat besar. Besarnya sudut kemiringan sumbunya mencapai 98° atau hampir tegak atau sama dengan garis khatulistiwa apabila dibalikkan posisinya dari atas ke bawah. Kemiringan sumbu ini dihasilkan dari tabrakan dengan meteor atau planet lainnya pada masa lampau.
Ketika berlangsung musim panas di Uranus, matahari tidak pernah padam selama 20 tahun. Akan tetapi, pada msim dingin, kegelapan berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Pada musim gugur, matahari terbit dan bertahan selama sembilan jam.
Uranus memiliki atmosfer es yang tersusun atas hydrogen dan helium . angina berhembus mengelilingi planet ini dengan kecepatan 2.000km/jam, 10 kali lebih cepat dibandingkan hurricane di Bumi. Oleh karena jarak Uranus sangat jauh dari matahari, temperature permukaannya sangat dingin, sehingga turun ke -210 °C . sinar matahari hanya membutuhkan waktu selama 8 menit untuk mencapai permukaan bumi, tetapi untuk mencapai Uranus dibutuhkan wakt selama 2,5 jam.
Permukaan planet Uranus merupakan samudra metan cair yang membeku ribuan kilometer dalamnyadan memberikan planet tersebut warna yang indah. Jika anda ingin merasakan samudra ini, walaupun kurang dari seperseribu detik, anda akan mengeras seperti gelas.
Uranus memiliki 15 bulan. Semuanya diberi nama sesuai dengan cirri willian Shakespeare. Ariel, umbriel, titania, Oberon dan Miranda merupakan lima bulan besarnya, 10 bulan kecilnya ditemukan oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 pada 1986.

h. Neptunus

Neptunus ditemukan oleh dua ahli latematika bernama John Couch Adams di Inggris dan Urbain ke Varries di Perancis , neptunus memiliki jarak variasi antara 4.456-4.537 juta km. jaraknya yang sangat jauh dari matahari ini berakibat pada waktu rotasinya yang menghabiskan waktu selama 164,79 tahun bumi.
Seperti Uranus, neptunus memiliki permukaan metan cair dingin (-210° C) dan lapisan atmosfernya terdiri atas hydrogen dan helium. Neptuntus ditutupi awan putih yang di hasilkan dari panas dalam planet.
Neptunus memiliki embusan angina terkuat di tata surya . anginnya berembus dengan kecepatan lebih dari 700 m/ detik.naiad , thalassa, despoina ,Larissa, proteus , triron dan nureid adalah nama kedelapan bulan neptunus , penamaammya berdasarkan mitologi kuno.

  1. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan lintasan lonjong . Bagian komet terdiri atas kepala komet dan ekor komet. Kepala komet tampak lebih cemerlang dan lebih besar dari ekor komet. Ukuran garis tengah inti sebah komet bisa berkisar dari beberapa ratus meter sampai lebih dari 10 kilometer.
Berdasarkan bentuknya, ekor komet dapat dibedakan menjadi dua macam  yaitu ekor debu (melengkung) dan ekor gas (lurus). Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal ini disebabkan ketika komet mendekati panas matahari , permukaannya menguap, dan keluarlah ekor gas yang besar. Panjang ekor gas bisa mencapai 100 juta km. ekor gas bercahaya kebiru-biruan karena panas matahari membuat molekul gas memancarkan cahaya biru.
Para astronom telah mengamati ratusan komet. Mereka yakin ada satu miliar komet lainnya yang mengorbit matahari tetapi tak terlihat, jauh di luar orbit planet terjauh. Komet diberi nama sesuai dengan orang yang pertama kali melihatnya. Sebagai contoh;  Komet Halley yang ditemukan Edmund Halley (1656- 1742) merupakan komet yang paling terang dan paling dikenal saat ini.

  1. Astereoid / Planetoid

Asteroid atau planetoid atau planet minor adalah planet-planet kecil yang sangat banyak dan beredar pada orbitnya di antara orbit mars dan yupiter.ukuran asteroid bervariasi,ada yang hanya berdiameter 1 km dan yang lainnya kebanyakan ssebesar bulan.terdapat beribu-ribu asteroid dalam tata surya.asteroid yang orbitnya melewati orbit bumu dinamakan asteroid Apollo.
Asteroid kali pertama ditemukan pada 1801 oleh  Piazzi seorang astronom Italia.asteroid yang berukuran paling besar,yaitu Ceres (diambil dari nama dewi pertanian bangsa romawi) dengan diameter 750 km.Ukuran asteroid jauh lebih kecil dari pada ukuran planet yang diameternya bisa mencapai belasan ribu km. asteroid berukuran sangat kecil sehingga para astronom berpendapat bahwa di alam semesta ini pasti terdapat banyak sekali asteroid. Pendapat ini terbukti beberapa tahun kemudian dengan ditemukannya asteroid Vesta,Yuno,dan Pallas.
Asteroid terbentuk dari material dari proses terbentiknya tata surya sekitar empat setengah milyar tahun yang lalu di bwah pengaruh interaksi gravitasi.sebagian besar populasi asteroid berad di antara orbit planet mars dan yupiter, daerah yang dikenal degan nama sabuk utama ( main belt). Selain itu,terdapat pula kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda seperti kelompok Trojan dan kelompok AAA (triple AAsteroid-Amor,Apolo dan Aten).
Sampai 1987 dari 100.000 asteroid baru sekitar 3500 asteroid yang telah di beri nama.orbit asteroid ternyata tidak hnaya diantara mars dan yupiter.ada asteroid yang lebih dekat ke bumi dari pada ke mars, ada yang lebih jauh dari pada yupiter (di ukur dari matahari), bahkan adapila yang bergerak mendekati matahari, seperti Icarus dan apolo.dearah lintasan asteroid yang utama di namakan sabuk asteroid (asteroid belt) sampai saat ini ,para ahli belum dapat menjelaskan secara pasti proses terjadinya asteroid.

      5. Meteor dan meteorid

Meteor adalah anggota tata surya yang diperkirakan berasal dari potongan komet dan pecah-pecahan asteroid, meteor ini berterbangan tak beraturan di ruang angkasa.dalam perjalalannya di ruang angkasa, meteor pada suatu saat dapat mendekati bumi.akibat adanya gravitasi, meteor jatuh ke bumi dengan kelajuan tinggi menembus atmosfer dan terbakar, sehingga menimbulkan cahaya. Cahaya tersebut tampak dari bumi sebagai bintang jatuh, bintang jatuh inilah yang di sebut meteorid.
Pada umumnya meteor habis terbakar sebelum menyentuh bumi.akan tetapi, meteor yang berukuran besar bisa saja tudak terbakar habis oleh panas akibat gesekan udara dan mencapai permukaan bumi. Meteor yang jatuh sampai ke  permukaan bumi di sebut meteoroid
Biasanya meteorid hanya merupakan gumpalan yang kecil,tetapi ada pula yang massanya sampai 34000 kg, seperti meteoroid Ahnighito yang ditemukan di Greenland pada 1897. Sebuah meteor yang sangat besar pernah jatuh di Arizona sehingga membentuk kawah yang di kenal sebagai kawah Barringer (barringer crater) dengan diameter sekitar 1400 m dan kedalaman sekitar 190 m.di perkirakan massa meteor tersebut  50.000  ton.



E.     Penerbangan Ruang Angkasa
Penerbangan ruang angkasa  pertamakali terjadi pada 21 April 1961, dengan pesawat ruang angkasa Vostok I dengan bobot 5 ton yang mengorbit satu kali mengelilingi bumi. Pesawat tersebut dikemudikan oleh kosmonot Yuri Gagarin (1934-1968) yang mengitari bumi secara penuh pada ketinggian 303 km. Ia tinggal diangkasa selama 1 jam 29 menit sebelum mendarat dengan selamat di Uni Soviet. Ia diangkat sebagai pahlawan nasional karena merupakan orang pertama di angkasa. Sebelumnya telah diluncurkan pesawat tak berawak yang cukup berhasil.
            Kemajuan-kemajuan yang sangat cepat dalam bidang teknologi telah membuka jalan bagi pesawat ruang angkasa yang berawak untuk mengirimkan para astronot melakukan penelitian ilmiah dan pengambilan gambar-gambar yang nantinya dikirimkan ke stasiun di bumi.
            Kebehasilan Uni Soviet melakukan penerbangan ke ruang angkasa telah memicu semangat nasionalisme bangsa America Serikat. Ekspedisi NASA  yang sangat berhasil adalah pada 16 Juli 1969, dengan diluncurkannya Apollo 11. Penerbangan termashur Aollo 11 mendaratkan Neil Amstrong dan Edwin Aldrin di permukaan bulan. Astronot yang ketiga, Michael Collins, tetap tinggal di pesawat komando yang mengorbit selama ekplorasi bulan berlangsung.
            Perkembangan terakhir dalam penerbangan ruang angkasa saat ini adalah telah berhasil menciptakan pesawat Ulang Alik. Pesawat ini dapat dipakai berulangkali sebagaimana pesawat komersial.
            Lama tinggal di ruang angkasa pada awal penerbangan hanya dalam hitungan jam, saat ini telah dapat tinggal di stasiun ruang angkasa selama tiga bulan.


Mengetahui,                                                                                 Pekanbaru, 12 Juli 2011
Kepala SMA Negeri 10 Pekanbaru                                           Guru Mata Pelajaran





   Azmi HAS S,Pd                                                               Ichsan Kumar Kampari S,Pd
  























Tidak ada komentar:

Posting Komentar